Senin, 15 Desember 2008

Tanya kenapa!

Diposting oleh Corat. Coret. Chinta. di 18.13 0 komentar
Suatu hari, ketua kelas gw yang mirip Christian Sugiono campur Teuku Firmansyah itu ngasih tahu kalo kita bakal ngadain sebuah Training.
Dia nanyain kapan kita bisanya. Tanggal 7 atau 8 Januari?
Anak-anak pada rebut menyebutkan tanggal pilihannya.
Karena berisik, akhirnya sang ketua memutuskan.
“Kita voting aja ya. Siapa yang setuju tanggal tujuh?”
Beberapa anak tunjuk tangan.
Kayaknya sih mayoritas. ‘Coz sang ketua langsung memutuskan Training jadi tanggal tujuh.
Tiba-tiba temen gw yang paling belakang, yang sering dipanggil dengan inisialnya, DG, menyahut,
“EH, KENAPA SIH YANG MAYORITAS SELALU MENANG…?”
“…”

Gw merenung. Iya ya?
Temen samping gw ketawa.
Teman depan gw menoleh ke belakang sambil mengernyit kayak mikir ‘Maksud lo?’
Temen sebelah Tenggara gw (naon seh?) berpikir keras,
“Iya ya? Kenapa mayoritas selalu menang? Padahal kan belum tentu bener!”

Gw mikir lagi.
Ah, ga selalu menang kok.
Contohnya dulu, orang kulit putih, yang tergolong minoritas, menguasai Australia.
Mayoritas penduduk sana kan Aborigin.

So, apakah mayoritas selalu menang? Maybe yes, maybe not.

Minggu, 14 Desember 2008

Pacar Bayaran

Diposting oleh Corat. Coret. Chinta. di 19.55 0 komentar
Gw akui, blog gw ini mulai kehilangan arah.
Niatnya kan mau cerita yang lucu-lucu.
Liat aja postingan gw di awal-awal.
Tapi semakin kesini, semakin ga jelas.
Banyak yang isinya curhatan,
Cerita ga penting,
& yang dulunya merahasiakan nama2, sekarang udah buka2an.
Yah udahlah ya. Ini mungkin yang dinamakan Dinamika Blog. He he
Nah. Kali ini gw akan mencoba kembali bercerita gaya lama.
Judulnya: Pacar Bayaran
Cerita ini kisah nyata.
Diceritakan langsung dari pelaku yang mengakui perbuatannya di depan gw, bokap, nyokap, & adek2 gw yang laen. He he

Adik gw yang bungsu, Rama (5 SD) pernah punya pacar pas kelas 4. Sebut saja nama pacarnya ini.. Kartini (Yuwk!)
Kartini naksir Rama & nembak duluan.
Kartini: Mad (Ahmad Ramaditiya, Red). Aku suka sama kamu. Kamu mau ga jadi pacar aku?
Ahmad (mikir licik): Boleh, tapi ada syaratnya
Kartini: Apa syaratnya?
Ahmad: Bayar dulu, Rp 15.000!
(Gw sekeluarga : ngakak. Ni anak berbakat jadi pemalak rupanya)

Kartini menyanggupi.
Ia memberi Rama Rp.15.000 & resmilah Rama menjadi pacarnya (Sumpah ya adek gw tuh. Siapa sih yang ngajarin..???)

Hari-hari berlalu.
Entah apa yang terjadi (mungkinkah Kartini menyadari bahwa Rama tidak sungguh-sungguh mencintainya? Ha ha ha),
tiba-tiba Kartini minta putus.
Rama sih.. oke-oke aja.
Tapi… you know what? Kartini minta uangnya balik!!
Maka kepusingan melanda diri Rama
Karena eh karena
Uang itu sebagian udah dia habiskan berfoya-foya
Dia tidak mungkin meminta uang dari ortu
Maka akhirnya dia berkata pada Kartini, “Oke. Tapi aku bayarnya nyicil ya..”
(Semua anggota keluarga ngakak hebat. Gw sampe guling2. Ya enggaklah! Gw Cuma mukul- mukul lantai kok)

Sejak itu, setiap hari Rama menyisihkan uang jajannya untuk ia setorkan pada Kartini.
Dan ketika ia menceritakan soal ini, utang itu belum lunas.
Tidak ada satupun dari kami yang mau menyumbang uang untuk membantu ia melunasi hutang itu.
Yang Rama terima hanyalah tawa lepas yang seolah tiada akan berhenti.
Terima kasih Rama, Engkau membawa kegembiraan dalam keluarga ini
(Btw, kenapa gaya bahasa gw jadi kayak puisi gini???)

Makanya dek, kalau ga ada duit, jangan putus dulu! (Loh?)
 

Corat. Coret. Cinta. Copyright 2009 Sweet Cupcake Designed by Ipiet Templates Image by Tadpole's Notez